Pelantikan Rektor IAI Hasanuddin Pare oleh Yayasan: Momentum Kebersamaan dalam Membangun Kepemimpinan Akademik
Pelantikan Rektor IAI Hasanuddin Pare oleh Yayasan: Momentum Kebersamaan dalam Membangun Kepemimpinan Akademik
Rab, 24 September 2025 9:10 PM
aaaaa

Kamis, 18 September 2025, pukul 09.00 hingga 12.30 WIB, menjadi salah satu hari penting dalam sejarah perjalanan Institut Agama Islam (IAI) Hasanuddin Pare. Pada hari itu, diselenggarakan acara Pelantikan Rektor IAIH oleh Yayasan, sebuah momentum yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga sarat dengan makna akademik, sosial, dan spiritual. Pelantikan rektor merupakan titik awal dari kepemimpinan baru yang diharapkan mampu membawa kampus ke arah yang lebih baik, sejalan dengan visi, misi, serta cita-cita besar pendidikan tinggi Islam di Indonesia.

Acara berlangsung khidmat di Aula Utama 2 kampus 2 yang telah dipersiapkan dengan nuansa resmi dan penuh kekhidmatan. Sejak pagi, para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta tamu undangan mulai berdatangan dengan penuh antusias. Suasana hangat terasa ketika para hadirin saling menyapa dan berbincang, mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas keluarga besar IAI Hasanuddin Pare. Tidak hanya itu, kehadiran jajaran yayasan, senat institut, serta tokoh masyarakat setempat menambah kekhidmatan sekaligus menguatkan legitimasi acara tersebut.

Prosesi dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Lantunan kalam Ilahi menggema di seluruh ruangan, menghadirkan suasana religius yang mengingatkan setiap hadirin bahwa setiap langkah kepemimpinan harus berakar pada nilai spiritualitas. Usai tilawah, hadirin bersama-sama menyimak sambutan pembuka yang menekankan pentingnya menjadikan pelantikan ini sebagai momen refleksi, bukan sekadar seremonial.

Bagian inti acara adalah pembacaan Surat Keputusan Yayasan tentang pengangkatan rektor baru oleh Bapak Agus Santoso, M.Ag. Dengan tegas dan jelas, keputusan itu dibacakan di hadapan hadirin sebagai dasar legalitas kepemimpinan. Setelah itu, rektor terbaru Bapak Dr. Ali Muchasan, M.P.d.I yang dilantik maju ke depan untuk mengucapkan sumpah/janji jabatan. Dengan suara mantap dan penuh keyakinan, sumpah jabatan diikrarkan di bawah saksi para hadirin dan disaksikan langsung oleh Allah SWT. Prosesi ini menjadi pengingat bahwa amanah rektor bukan sekadar jabatan administratif, melainkan tanggung jawab akademik, sosial, dan spiritual yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Momen pengucapan sumpah yang dipimpin oleh Dewan Pembina Yayasan Bapak KH. Harun, Kusaijin, M.Fil.I tersebut terasa menggetarkan, karena setiap kata yang diucapkan memuat janji untuk menjaga integritas, menegakkan nilai akademik, dan mengabdi sepenuh hati bagi kemajuan lembaga. Para hadirin menyimak dengan seksama, seolah meresapi pesan moral bahwa kepemimpinan di lingkungan pendidikan tinggi adalah amanah besar yang tidak boleh disalahgunakan.

Setelah prosesi pelantikan selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan dari pihak Yayasan. Dalam sambutannya, Pembina Yayasan yang dikenal dengan sebutan Mbah Harun menegaskan bahwa rektor adalah figur sentral dalam kehidupan kampus. Ia tidak hanya berperan sebagai pemimpin administratif yang mengelola roda organisasi, tetapi juga sebagai pemimpin akademik yang bertanggung jawab menumbuhkan budaya ilmiah, menjaga kualitas pendidikan, serta menjadi teladan moral dan spiritual bagi seluruh sivitas akademika. Rektor juga dipandang sebagai figur yang mampu membangun harmoni antara nilai-nilai Islam dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Lebih jauh, pihak Yayasan menekankan bahwa perguruan tinggi Islam harus hadir sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak hanya berorientasi pada penguasaan akademik, tetapi juga pada penguatan karakter, moralitas, dan nilai kemanusiaan. Dengan kepemimpinan rektor yang visioner, IAI Hasanuddin Pare diharapkan dapat terus memperluas kiprah dan perannya dalam mencetak generasi yang berilmu, berakhlak mulia, serta mampu memberi kontribusi nyata di tengah masyarakat.

Suasana semakin hangat ketika rektor yang baru dilantik menyampaikan pidato pertamanya. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas amanah besar yang diberikan, serta menyatakan komitmennya untuk memimpin dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, dan kebersamaan. Beliau menekankan pentingnya membangun kolaborasi di antara seluruh elemen kampus—dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan yayasan—untuk mewujudkan kampus yang unggul dan berdaya saing.

Pidato tersebut juga menyoroti tantangan pendidikan tinggi Islam di era globalisasi. Menurutnya, kampus dituntut untuk mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan adaptif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, rektor baru berkomitmen untuk memperkuat program akademik, meningkatkan kualitas penelitian, memperluas pengabdian masyarakat, serta mendorong internasionalisasi kampus.

Selain menyampaikan gagasan strategis, beliau juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kekeluargaan di lingkungan kampus. Menurutnya, ikatan emosional yang kuat antara seluruh warga kampus akan menjadi modal besar dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan rasa kebersamaan, segala kesulitan dapat dihadapi bersama, dan keberhasilan yang diraih akan menjadi kebanggaan kolektif.

Pelantikan ini juga diakhiri dengan doa bersama oleh Kyai Samsul Hadi, M.Pd.I. Dengan penuh khidmat, seluruh hadirin menundukkan kepala, memohon kepada Allah SWT agar kepemimpinan yang baru diberi kekuatan, kebijaksanaan, dan keberkahan. Doa tersebut menutup prosesi dengan suasana religius sekaligus optimis, mengikat seluruh hadirin dalam harapan bersama untuk masa depan kampus yang lebih gemilang.

Di luar makna seremonial, pelantikan ini mengajarkan banyak hal. Dari sisi akademik, acara ini menegaskan bahwa kepemimpinan dalam perguruan tinggi merupakan bagian dari sistem akademik itu sendiri, yang bertujuan menjaga kesinambungan, relevansi, dan kualitas institusi. Dari sisi sosial, pelantikan menjadi ruang untuk mempertemukan berbagai unsur, baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, maupun masyarakat, dalam ikatan kebersamaan. Sementara dari sisi spiritual, acara ini meneguhkan bahwa kepemimpinan adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan integritas dan rasa takut kepada Allah SWT.

Berita

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Pelantikan Pejabat Struktural IAI Hasanuddin Pare: Menguatkan Tata Kelola Akademik Bersama Dosen dan Tenaga Kependidikan
Pada Kamis, 18 September 2025, pukul 14.00 WIB, ruang utama aula 2 kampus 2 IAI ...
Rab, 24 September 2025 | 12:00
Family Gathering IAI Hasanuddin Pare: Merajut Kebersamaan di Pantai Pasir Putih Prigi
Selasa, 16 September 2025, menjadi hari yang penuh keceriaan sekaligus berkesan ...
Sel, 16 September 2025 | 9:12
Wisuda IAI Hasanuddin Pare: Mengukuhkan Lulusan Berkarakter, Berilmu, dan Berdaya Saing
Sab, 6 September 2025 | 9:13